Tuesday 8 August 2017

Tabungan Berencana, Untung atau Buntung?

Anda pernah mendengar yang namanya tabungan berencana?
Kira – kira wujudnya seperti apa ya?
Apakah ada untungnya punya tabungan berencana?

Mari kita kupas satu persatu.
Tabungan rencana adalah tabungan yang dirancang untuk dapat mencapai tujuan yang telah dibuat sebelumnya.
Sehingga, sebelum tabungan rencana itu dibuka, Anda sudah harus tahu jawab atas pertanyaan dasar “Tujuan Lo Apa?”
Misalnya Anda ingin mengumpulkan DP mobil untuk dipakai pada dua tahun yang akan datang sebesar Rp30juta, maka Anda harus menabung kira – kira Rp1,5juta per bulan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tapi kenapa harus menabung di tabungan berencana, bukan di tabungan biasa?
Nah ini adalah beberapa alasan kenapa tabungan berencana itu menguntungkan :
Dipaksa Menabung
Tabungan berencana memaksa Anda secara rutin menabung setiap bulan. “Penyakit” yang biasanya timbul ketika mau menabung adalah malas untuk setor, lupa transfer, terpakai dan seribu satu alasan lainnya. “Penyakit” inilah yang membuat tujuan terhalangi. Nah dengan tabungan berencana ini Anda bisa dengan mudah menghindari “penyakit” ini. Tabungan berencana menggunakan sistem auto debet dari rekening gaji misalnya, sehingga setiap bulan dana yang akan didebet berasal dari penghasilan setiap bulannya.
Suku bunga relatif lebih tinggi
Di beberapa bank, bunga untuk tabungan ini ditetapkan cukup tinggi dibandingkan bunga tabungan regulernya. Biasanya disamakan dengan suku bunga tertinggi yang berlaku atau bahkan hingga nol koma lima persen lebih tinggi.
Mendapatkan manfaat asuransi
Dengan mengikuti tabungan berencana maka Anda otomatis diikutkan asuransi oleh bank. Namun jangan dibayangkan asuransi yang diikutkan adalah asuransi jiwa dengan premi hingga miliaran, tapi asuransinya berbentuk jaminan dimana pihak asuransi akan meneruskan tabungan secara otomatis hingga akhir masa waktu.
Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Sebagai bagian dari tabungan, maka tabungan berencana dilindungi oleh LPS sehingga Anda terbebas dari kekhawatiran akan kehilangan uang bila bank tersebut dilikuidasi.
Disamping dari keuntungan tersebut ada beberapa kerugian dari tabungan berencana ini, beberapa diantaranya adalah :
Dana tidak likuid
Ketika menempatkan dana di tabungan ini maka Anda hanya dapat menarik uang bila waktu yang disepakati telah berakhir. Jadi apabila di tengah jalan membutuhkan dana untuk keperluan darurat, maka Anda tidak bisa menggunakan uang dari tabungan ini. Beberapa bank juga menerapkan peraturan bahwa uang bisa diambil sebelum masa menabungnya berakhir namun dengan biaya administrasi yang cukup besar.
Imbal hasil atau keuntungannya tidak sebesar produk investasi lainnya
Walaupun bunga yang dijanjikan oleh produk ini lebih besar daripada tabungan reguler, namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan imbal hasil yang didapatkan dari produk investasi lain seperti reksadana. Hal ini terlihat pada jangka yang lebih lama misal lima sampai sepuluh tahun bila dibandingkan dengan reksadana saham ataupun campuran. Selama tiga tahun, imbal hasil dari reksadana saham hingga 20% sedangkan dengan menggunakan tabungan berencana hanya 4-5 % per tahun
Berikut adalah grafik perbandingan imbal hasil antara tabungan berencana dengan reksadana campuran:
Perbandingan tb dg rd
Berdasarkan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada jangka pendek (hingga dua tahun) selisih imbal hasil yang didapatkan dari tabungan berencana tidak terlalu jauh jika dibandingkan dengan imbal hasil dari reksadana campuran. Namun semakin lama, imbal hasil dari reksadana campuran jauh lebih menguntungkan daripada tabungan berencana.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tabungan berencana dapat  dipergunakan bila tujuan keuangannya jangka pendek (dibawah dua tahun) dan memiliki dana cadangan lain yang bisa dipergunakan untuk kepentingan darurat. Namun apabila tujuan keuangan jangka panjang dan ingin memiliki imbal hasil yang lebih tinggi, maka tabungan berencana bukanlah sebuah pilihan yang menguntungkan.
Oleh karena itu program menabung jangka panjang di IN4-LINK adalah pilihan yang paling tepat karena diolah dalam reksadana campuran.

INILAH YANG MENYEBABKAN Rp.350.000 BISA MENJADI Rp.1.7 MILYAR

Berbicara menabung atau berinvestasi tentu orang akan berfikir menabung di BANK atau DEPOSITO karena lebih familiar, namun pertanyaannya apakah menguntungkan ?
Kalau kita lihat tingkat INFLASI yang tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari bunga deposito apalagi bunga bank. Itu artinya, menabung di bank bukannya untung malah buntung. Faktanya tahun 2002 – 2012 rata-rata bunga deposito hanya 6,4% sedangkan Inflasi sendiri rata-rata 9,4%.
Artinya menabung dideposito saja rugi apalagi di Bank.
Bukannya untung malah buntung, akhirnya yang menjadi korban adalah keluarga dan simpanan masa depan kita.
Untuk itu saya mengajak Sahabat untuk menyiapkan dana masa depan yang untung jangka pendek (ada proteksi) dan untung jangka panjang (tabungan investasi berkembang).
Jika berbicara bunga, pada bunga bank dan deposito ditetapkan didepan (inilah yang disebut bunga dan bagi orang muslim bunga itu tidak boleh walaupun produk menabung seperti ini yang paling banyak orang gunakan) bedanya dengan berinvestasi di TUGU MANDIRI In4link, hasil investasi kita di update setiap hari mirip seperti reksadana atau jual beli emas dan pergerakannya mengikuti perkembangan ekonomi indonesia secara global. Faktanya pergerakan IHSG, REKSADANA secara jangka panjang sangat baik demikian juga dengan TUGU MANDIRI IN4LINK (unit link) yang rata-rata angkanya di atas 20% pertahun selama beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi kita RENDAH 8% pertahun, SEDANG 14% pertahun dan TINGGI 20% pertahun.
Angka tersebut memang berubah-ubah, sama halnya seperti deposito yang kenaikannya juga berubah-ubah. Bisa saja tahun ini berada di angka rendah, sedang ataupun tinggi, kembali lagi semua bergantung pada pergerakan ekonomi global, bedanya dengan saham, tentu jauh lebih beresiko karena berpegang pada 1 jenis saham, resiko bergantung keadaan 1 perusahaan tersebut, sangat beresiko.
Kalau melihat data yang ada, Reksadana maupun unit link sangat menguntungkan apalagi untuk investasi jangka panjang, karena kenaikan selalu di atas Inflasi dan di atas bunga deposito. Secara logika akan seperti itu, karena seiring dengan kenaikan harga barang, pergerakan kenaikan keuntungan perusahaan juga akan naik.
Inilah cara cerdas menabung atau berinvestasi, tabungan anti rugi ?
Kenapa anti rugi ?
Karena proteksi jiwanya saja sudah setara dengan nilai total tabungan kita, karena kita menabung hanya selama 5 tahun (60 bulan). Itu belum ditambah dengan saldo tabungan kita yang jika kita biarkan untuk jangka panjang hasilnya bisa mencapai puluhan kali lipat, bisa menjadi ratusan juta rupiah bahkan milyaran rupiah, seperti ilustrasi yang dapat anda lihat pada gambar dibawah
Keterangan: Gambar di atas menjelaskan ilustrasi seorang nasabah yang menabung sejak usia 30 tahun, menabung sebesar Rp.350.000 perbulan selama 5 tahun, ditahun ke 6 dan seterusnya tidak menabung lagi.
Total tabungan yang disetor sebesar Rp.21 juta, selain mendapatkan proteksi jiwa sebesar Rp.21 juta, nasabah tersebut juga mendapatkan investasi yang akan terus bertumbuh. Semakin lama diendapkan maka semakin besar nominal investasinya, bahkan di tahun ke 30 dengan ilustrasi perkembangan 20% pertahun maka saldo nasabah akan menjadi Rp.1.769.970.000, Woow! Itu semua telah memperhitungkan seluruh biaya-biaya yang ada.
Sambil menabung bisa dapat income tambahan ?
Bagaimana caranya ?
Ya, dengan mengajak teman-teman menabung di TUGU MANDIRI IN4LINK dan kita akan mendapatkan penghasilan bulanan layaknya gaji, bukan hanya dari rekrutan pribadi kita tetapi saat dibawah kita juga mengajak teman menabung maka kita akan mendapatkan cipratan income yang tidak kecil.
Saya mengajak Sahabat untuk menabung di TUGU MANDIRI dan saya akan bantu Sahabat untuk bisa menjalankan bisnisnya bersama-sama, Untuk lebih lanjut bisa menghubungi saya di 087838353225 (Tlp/SMS/WA).

TERIMA KASIH,
Salam Dahsyat In4=Link
Sampai jumpa dipuncak kesuksesan